- 9 Nilai Integritas Anti Korupsi
- Penilaian Lomba Kearsipan Desa tingkat Kabupaten Semarang di Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan
- Penilaian Lomba Kearsipan Desa tingkat Kabupaten Semarang di Desa Kemawi Kecamatan Sumowono
- Penilaian Lomba Kearsipan Desa tingkat Kabupaten Semarang di Desa Wringinputih
- Pengawasan Kearsipan Eksternal Tahun 2025 di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah
- Penilaian Lomba Kearsipan Desa tingkat Kabupaten Semarang di Desa Truko Kecamatan Bringin
- Penilaian Lomba Kearsipan Desa tingkat Kabupaten Semarang di Desa Segiri Kecamatan Pabelan
- Penilaian Lomba Kearsipan Desa tingkat Kabupaten Semarang di Desa Doplang Kecamatan Bawen
- Rapat Koordinasi Evaluasi Penggunaan Aplikasi SRIKANDI
- Penilaian Lomba Kearsipan Desa tingkat Kabupaten Semarang di Desa Plumbon Kecamatan Suruh
Reading Class with Kelingan
Berita Terkait
- Kunjungan Wisata Literasi dari TK ABA 2 Ungaran Timur0
- Kegiatan Berliterasi bagi guru di SMP Islam Sudirman Sumowono 0
- Kegiatan Bulan Bahasa di SDN Sudirman Ambarawa0
- Pelatihan marketing online0
- Bazar Buku 20241
- Kunjungan Perpustakaan0
- Bimbingan Teknis bagi Pengelola Perpustakaan Desa0
- Layanan Perpusling0
- Bimbingan Teknis Pengelola Perpustakaan Sekolah Tahun 20240
- Wisata Literasi (Dongeng dan Sulap bersama Badut Patrick)0
Berita Populer
- Forum Ruang Ibu Sebagai implementasi Literasi Berbasis Insklusi Sosial
- KELAS BRAILLE DI PERPUSTAKAAN
- Pendampingan Arsip di Desa Truko Kecamatan Bringin
- [Video] Arsip Film Perjuangan - Palagan Ambarawa
- PENDAMPINGAN PENGELOLAAN ARSIP DI PEMERINTAH DESA
- Rakor Pengawasan Kearsipan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Prov.Jawa Tengah
- PERPUSTAKAAN SEBAGAI POROS LITERASI DIGITAL
- GALERI FOTO PAMERAN
- Rabu Seru Ibu Dan Anak di Perpustakaan
- [Video] Daya Tarik Wisata Kabupaten Semarang 1

Reading Class with Kelingan #4
Ungaran, 5 November 2024 - Tidak banyak yang hadir, hanya lima orang. Dan seperti sunnatullah, yang menggemari baca-tulis itu tidak akan pernah berlimpah ruah.
Namun demikian, pada siang itu, Reading Class with Kelingan #4 berjalan khidmat. Di bawah lampu ruang Audio Visual, lantai 1, dua cerita pendek karya penulis yang terhimpun dalam Keluarga Literasi Ungaran (Kelingan) dibaca bergantian.
Meski namanya reading class, bukan berarti membaca bergiliran satu per satu, melainkan masing-masing menyimak, dan mencoba memahami isi teks yang dibacakan oleh penulis cerpen.
Sebuah proses pembacaan yang tak biasa. Karena dari kalimat ke kalimat dikupas secara mendalam. Hal ini juga mengandaikan bahwa kegiatan membaca sedianya merupakan tradisi yang menyenangkan, sekaligus serius. Bahwa bersungguh-sungguh membaca juga dapat memuaskan perasaan terhadap peristiwa-peristiwa dan karakter-karakter, atau yang lain.
Kafha, misalnya, saat itu membacakan Amanat. Lantas yang lain mendadak berasa sebagai murid yang kudu takzim, tak sekadar mendengarkan, tak hanya menyimak, tapi mencoba memahami. Bahkan turut hadir, masuk dalam imajinasi Kafha, selaku penulis. Ada yang menyadari sebagai pengamat, bahkan ada yang jadi anggota keluarga si tokoh, bersedia berteman dengan karakter-karakternya, hingga bersimpatik dan mampu terlibat dalam peristiwa demi peristiwa.
Kemudian, satu per satu yang hadir bergiliran mengomentari isi cerpen. Macam-macam, ada yang mengungkap perasaan haru, menilai perilaku seperti apa yang mesti dilakukan terhadap penderitaan hati sang tokoh, mengamati tanda baca, gaya penulisan, dan seterusnya.
Walhasil, membedah cerpen dalam reading class itu, setidaknya belajar bahwa saat membahas tokoh, atau kejadian, akan ketahuan bahwa kita lebih menyukai atau tidak menyukainya tanpa selalu yakin kenapa. Dan sepertinya tidak harus terjelaskan, mengapa kita suka atau tidak suka. Karena toh hakikat kehidupan yang kemudian diekspresikan sebagai cerita itu adalah kebenaran. Sepenuhnya hadir lantaran kehendak-Nya.
Demikian.